Belajar, Ajarkan dan Amalkan

14 Jun 2009

“PHOTOGHRAPY DENGAN KAMERA HANDPHONE (HP)”

Tulisan ini adalah kesimpulan yang penulis dapatkan dari pelatihan singkat yang di adakan oleh UBL-IPEC mengenai Photography, Presenter TV dan penyiar radio pada 12-13 Juni 2009 kemarin. Dari ketiga materi ini, penulis hanya memberikan gambaran mengenai Photography menggunakan Handphone yang menurut penulis menarik sekali untuk dituangkan dalam sebuah tulisan.

Kenapa ini menarik, karna menurut pemateri (Bapak Ridwan The Lens) pemahaman akan fotografi masyarakat kita sangatlah paling rendah di Asia Tenggara. Perbandinganya rata-rata 100 : 3, artinya dari 100 orang hanya ada 3 orang yang mengerti akan fotografi yang sesungguhnya. Pemahaman yang lemah ini disebabkan oleh banyaknya kalangan fotografer handal yang enggan mensosialisasikan pengetahuan fotografinya ditambah lagi akan ketidaktahuan kalangan studio foto akan perkembangan dan apresiasi fotografi itu sendiri. Oleh karna itu walaupun penulis bukanlah seorang fotografer, melalui opini ini penulis ingin sekedar berbagi kepada pembaca setia Trans Lampung agar bisa mengetahui teknik-teknik dasar fotografi terutama dalam pemanfaatan kamera pada Hp kita untuk mengambil objek gambar yang kita inginkan agar bisa maksimal mungkin. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan bisa seperti setitik air dilautan yang dapat menciptakan sebuah gelombang besar di lautan. Namun sebelum ,mengetahui teknik dasar tersebut ada baiknya kita semua mengetahui sejarah dari fotografi itu sebelumnya.

SEJARAH SINGKAT PHOTOGRAPHY

Senifoto ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya senifoto tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi senifoto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang photografer. Dalam era teknologi, perkembangannya sangatlah nampak sekali apabila senifoto telah diadu kemajuan teknologi dan wujudnya adalah Kamera Digital yang diramalkan akan mengambil alih peranan senifoto tradisional (analog atau film). Kamera mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah untuk merekam gambar (potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka telah mencipta kamera Abscura untuk kemudahan merakam gambar.

Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya dimana beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya tenaga manusia sebanyaki 15 orang diperlukan!. Kamera ini menggunakan filem sebesar 4 ½ x 8 kaki dengan bahan kimia sebanyak 10 gallons digunakan ketika memprosesnya. Abscura telah disesuaikan sehingga terciptalah kamera Kodak oleh George Eastmen pada tahun 1888 yang memiliki bentuk lebih kecil. Pada zaman ini wujud kamera lebih kecil dan yang terkini ialah kamera digital.

TEKNIK DASAR PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN HP

Perlunya memahami karakteristik Hp kamera sebelum menggunakannya sangatlah penting sekali karna seringkali banyak orang mengalami kekecewaan ketika mendapatkan hasil foto pada Hp kameranya tidak maksimal. Kekecewaan itu dapat berupa, hasil gambar buram ketika dicetak seukuran post-card dan semakin buram bila dicetak dua atau tiga kali lebih besar dari pada itu, foto berbintik dan kurang tajam. Oleh karna itu perlunya memahami secara teknis kemampuan pixel kamera pada Hp kita ialah hal paling awal dan dasar yang dapat kita lakukan dalam menentukan seberapa besar hasil gambar maksimal yang dapat kita cetak dari hasil pemotretan Hp pada kamera anda.

Informasi ini dapat kita ketahui pada counter penjualan dengan bertanya pada penjaga counter ketika kita membeli Hp atau pun buku petunjuk yang lazimnya terdapat di setiap kotak penjualan.

Kemampuan kamera Hp yang memiliki kemampuan sebesar 2 mega pixel misalnya maksimum dapat dicetak dengan ukuran 10 x 15 cm atau 13 x 18 cm untuk toleransi. Untuk Hp dengan kamera 3-6 mega pixel mampu dicetak maksimal berukuran 13-18 cm dengan toleransi berukuran A4. Sedangkan Hp yang memiliki kamera 7-12 Mega pixel itu mampu dicetak dengan ukuran A4. Selain faktor dari kekuatan pixel kamera, yang perlu juga kita perhatikan ialah arah datangnya cahaya pada objek yang akan kita foto. Cahaya itu dapat berupa cahaya buatan seperti cahaya dari lampu pijar ataupun cahaya alami dari sinar matahari atau juga cahaya yang masuk melalui jendela bila kita berada di dalam suatu ruangan.

Nah, persoalan yang sering terjadi pada kita seorang pemula ialah kita jarang mengamati datangnya cahaya. Kita sering kali hanya melakukan pengambilan gambar sesuka hati tanpa melihat dan memikirkan lebih lanjut mengenai kualitas gambar yang kita hasilkan nantinya. Untuk itu semua, seorang fotografer dituntut untuk memiliki kecerdasan, kreatifitas dan memiliki intuisi yang tinggi dalam bidang teknik, konsep dan seni dalam pengambilan gambar.

Dalam kasus pengambilan gambar dengan langsung menantang cahaya nantinya akan berakibat gambar foto yang dihasilkan akan menjadi gelap. Oleh karna itu, hematnya ialah lakukan pemotretan objek dengan cara membelakangi datangnya sinar atau cahaya untuk menghasilkan gambar yang maksimal.

Teknik yang ketiga ialah mengusahakan untuk selalu memotret objek dengan menggunakan dua tangan. Kebiasaan kita pengguna Hp berkamera ialah sering sekali melakukan foto dengan satu tangan. Tidak memfoto teman, orang lain terlebih lagi memfoto diri kita sendiri. Dan itu semua adalah sesuatu yang wajar karna pada dasarnya semua orang itu suka difoto terutama foto-foto yang digunakan untuk pendokumentasiaan dalam perjalanan hidup kita. Namun seringnya dalam pendokumentasiaan foto-foto dengan menggunakan kamera Hp kita sering melakukannya dengan menggunakan satu tangan. Padahal hal tersebut bukanlah sesuatu yang baik digunakan karna memotret dengan satu tangan sepersekian detik bisa menimbulkan getaran pada Hp yang diakibatkan oleh denyutan nadi kita sehingga hasil gambar yang dihasilkan menjadi tidak tajam (buram). Oleh karna itu usahakanlah untuk mengambil gambar foto dengan menggunakan dua tangan dimana tangan kiri memegang tubuh Hp dengan mantap dan tangan kanan menekan tombol sutter Hp agar bisa menghasilkan gambar yang maksimal.Selain itu adanya fitur flash light mungkin dapat kita manfaatkan untuk menambahkan hasil yang maksimal pada objek yang kita inginkan. Namun yang perlu kita catat bahwa bagaimanapun Handphone bukanlah alat fotografi sesungguhnya, oleh karna itu bagaimanapun juga kualitas gambar yang dihasilkan untuk kamera khusus sesungguhnya tentunya akanlah lebih tajam dari pada kualitas gambar di Handphone.

posted by Irul Terate at 22.40

2 Comments:

HIDUP HP Photography...kembangkan..

19 Januari 2012 pukul 22.09  

Tetap PeDe walau hanya bersenjatakan Kamera Handphones...

27 Maret 2012 pukul 00.22  

Posting Komentar

<< Home