Belajar, Ajarkan dan Amalkan

7 Agu 2009

MENGAPA HARUS PTN?

(Sudah diterbitkan di opini Trans Lampung, 7 Agustus dan Lampung Post, 8 Agustus 2009)

Perguruan Tinggi Negeri atau yang biasa kita singkat PTN, saat ini ternyata masih saja digandrungi oleh calon mahasiswa. Terbukti, sekitar 319 ribu peserta mengikuti pertarungan yang memperebutkan kursi sekitar 90 ribu di perguruan tinggi negeri dan ini belum termasuk ujian lokal yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi.

Di Universitas Lampung saja misalnya, dihari pertama pendaftaran pada ujian lokal terjual 900 formulir. Ilmu Pengetahuan Alam 200, IPS 200 dan IPS 500 formulir (Koran Lampung, 8 Agustus 2009). Ini membuktikan bahwa animo masyarakat kita yang menginginkan masuk perguruan tinggi negeri sangatlah tinggi sekali walaupun dari setiap tahun yang menjadi “korban” akibat gagal menembus PTN semakin bertambah dan kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi swasta ternyata masih menipis.

Mengapa PTN masih saja menjadi kepercayaan sebagaian orang tua untuk menitipkan anak-anaknya dalam meraih masa depan? Mungkin itu adalah pertanyaan klasik jika kita ajukan kepada orang tua atau pun calon mahasiswa (cama). Dan tentunya jawaban jika lontarkan pertanyaan tersebut bisa kita tebak, bahwa kuliah di perguruan tinggi negeri itu lebih murah, lebih bergengsi dan berkualitas.

Benarkah PTN lebih murah biayanya ketimbang PTS sehingga setiap tahunnya para lulusan SMA selalu berbondong-bondong untuk mengikuti semacam ujian lokal atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM-PTN) ? Mitos yang berkembang dan mengatakan bahwa PTN lebih murah bila kita banding kan dengan PTS, bahwa PTN lebih bermutu ketimbang PTS, tidaklah sepenuhnya benar.

Dari data yang bersumber dari seksi fasilitas pendidikan tinggi Dinas Pendidikan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), beberapa PTS di Jogjakarta yang memiliki kualitas baik dapat di buktikan dari akreditasinya. Di contohkan misalnya, di Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki kualitas dan biaya yang sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM). Perguruan tinggi Swasta lain seperti UMY, UAD, USD, UAYJ,UKDW dan Akprid serta sejumlah sekolah tinggi lainnya memiliki kualitas baik dengan biaya yang lebih murah. Anggapan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lebih murah dan bergengsi sudah saatnya dihapuskan. Faktanya, UGM biayanya cukup mahal, rata-rata sama dengan UII karena proses BHMN.

Kini, bagi calon-calon mahasiswa yang memiliki pendidikan di Lampung, rasanya tidaklah terlalu susah karena banyak pilihan di Perguruan Tinggi Swasta yang ada. Yang paling penting ialah bagaimana menentukan pilihan pada program studi sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Selain itu juga bagaimana kesungguhan kita untuk kuliah dan kita bisa melihat berapa banyak lulusan atau alumni yang telah terserap oleh dunia kerja. Untuk itu bagi generasi muda yang gagal di PTN lalu tentunya tidaklah perlu berputus asa, karena gagal di PTN tidak menutup masa depan suram dan tentunya masih banyak jalan menuju Roma untuk meraih masa depan kita wahai generasi muda.

posted by Irul Terate at 02.00

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home